Arsip Blog

Selasa, 22 Maret 2016

Teater Samper Potes Lewat Pementasan ‘Padang Bulan dalam Warna Arloji’

 
Teater Samper Potes Lewat Pementasan ‘Padang Bulan dalam Warna Arloji’
Kota Medan sebagai kota terbesar di Inonesia, dinilai belum ramah untuk anak karena minimnya ruang terbuka. Teater Samper yang bernaung di SMP Negeri 1 Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang, menaruh perhatian akan hal ini. Untuk itu, akan diadakan pementasan drama Padang Bulan dalam Warna Arloji di Gedung Utama Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU),  jalan Perintis Kemerdekaan No 33, Medan, Rabu (22/4).

Hal ini dijelaskan Pemimpin Produksi, Raudah Jambak, kepada media, Senin (20/4). Dijelaskan, bahwa pertunjukan ini akan melibatkan lebih kurang 50 orang pelajar dari beberapa sekolah. Para pelajar tergabung dalam Komunitas Sanggar Camsa di bawah binaan Komunitas Home Poetry, di Medan dan Deli Serdang. Pementasan akan berlangsung dalam 2 sesi, yakni pada pukul 15.00 WIB dan 17.00 WIB.

Selain sebagai kegiatan rutin, pertunjukan ini juga mengusung wacana yang menyangkut pesan-pesan moral yang berhubungan dengan ruang-ruang publik. “Seperti kita tahu, sekarang ini nyaris tidak ada lagi ruang-ruang publik khusus bagi anak-anak dan keluarga. Ruang publik seperti taman kota, kini sudah digusur oleh berbagai bangunan milik para pemilik modal. Akhirnya, anak-anak maupun keluarga kehilangan ruang,” jelasnya. Kehadiran gedung-gedung pencakar langit, ruko, hotel atau mall, mengakibatkan mereka kehilangan tempat untuk bermain. Selain itu, lingkungan pun menjadi tidak asri.

Pihaknya mengaitkannya dengan pentingnya sekolah Adiwiyata, yang membina generasi muda tentang betapa pentingnya lingkungan hidup yang dimulai dari kesadaran diri sendiri. Sekarang ini anak-anak sudah lupa dolanan dan digantikan dengan playstation, anak-anak lupa akan dongeng tentang budaya dan kemanusiaan digantikan dengan mimpi sinetron atau film yang kurang mendidik.

“Diharapkan pertunjukan ini nantinya sebagai evaluasi tentang pentingnya lingkungan hidup, tentang ruang bermain anak-anak, kesadaran berbudaya, moral, maupun untuk peningkatan nilai-nilai karakter anak,” ungkap Raudah.

Cerita Padang Bulan dalam Warna Arloji naskah Mh Raj ini, disutradarai oleh Dedek. Penanggung Jawab Adi Suryanto SP MSi (Kepsek SMP Neg- 1 Hamparan Perak), Drs Admin Pasaribu (WKS I), Sofyan, A Md (WKS Sarpras), Dadang Prastiadi SPd (WKS Kesiswaan), dan JR Purba (Guru B Indonesia). Juga didukung oleh Komunitas Home Poetry, Sanggar Camsa, dan beberapa simpatisan seniman yang ikut andil dalam membantu kesuksesan pertunjukan yang notebene adalah generasi muda yang akan mewariskan kebudayaan luhur para leluhur. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar